Minggu, 05 Juni 2011

Java Game "Kabayan Bross"

Setelah sekian lama blog ga ke urus ternyata sekarang dilirik juga.. hehe

Sebelumnya saya ingin berterima kasih sekolah tercinta saya yaitu SMK Negeri 4 Bandung lalu kepada pembimbing mata pelajaran JAVA yaitu Bapak Purwanto dan Bapak Kurnia Jaya Eliazar karena telah membimbing saya dalam mengerjakan game ini. Tidak lupa juga kepada teman-teman XII-K yang telah membantu juga kalau tidak ada kalian mungkin game ini tidak akan selesai tepat waktu...

baiklah,, sekarang saya akan memperkenalkan game mobile pertama buatan saya yang berjudul "Kabayan Bross" yang menceritakan tentang kabayan yang sedang di dalam misi menyelamatkan putri iteung.

untuk lebih jelasnya berikut sinopsis dan User Interface dari game tersebut :

Game ini berjudul “Kabayan Bross”. Mengapa diberi judul seperti itu karena dalam game ini diceritakan sang kabayan (tokoh utama dalam game) suatu hari kehilangan teman wanitanya yang bernama putri iteung yang dibawa oleh boss jahat dari kota untuk dijadikan budak. Disaat kabayan tidak tau kemana harus mencari putri iteung, dia bertemu dengan peri yang bernama “Peri Ntis” yang memberitahunya kemana arah untuk mencari peri iteung. Game ini dimainkan disaat kabayan pergi menuju hutan terlarang yang sudah diberitahukan oleh peri ntis.

Di dalam perjalanan terdapat berbagai macam rintangan dan musuh yang menghadang, injaklah musuh untuk membunuhnya dan loncatilah berbagai
macam jurang yang berada di dalam hutan terlarang.

Dapatkah kabayan menyelamatkan putri iteung dari boss jahat ?

Rabu, 24 Juni 2009

Coklat ayam JAGO..

Image hosted by Photobucket.com Bantulah saya untuk mendapatkan padanan bagi kata “cokelat” sebagai warna. Mestinya ada. Tapi keterbatasan bahasa dalam diri saya mengakibatkan saya mentok di lorong kata.

Cokelat. Coklat. Soklat, kata orang Jawa. Artinya merah kehitaman. Cokelat juga berarti makanan atau minuman, atau bubuk, yang berbahan dasar biji kakao [Theobroma cacao].

Memang cokelat itu barang asing yang akhirnya membumi, sehingga brown, bruin, braun adalah cokelat, dan chocolate adalah cokelat.

Kemampuan berbahasa kitalah, lisan maupun tulis, yang membuat kita dapat membedakan cokelat sebagai warna dan cokelat sebagai apapun yang berasal dari kakao, tergantung konteks kalimat.

Tentu Brown, de Bruin, Braun, sebagai nama marga, tak kita Indonesiakan menjadi James Cokelat, Jan de Cokelat, dan seterusnya.

Saya belum tahu pasti apakah tanaman cokelat juga bagian dari paket Tanam Paksa [Cultuur Stelsel] Belanda pada 1870, atau sekadar tanaman ikutan setelah itu.

Yang saya sok pasti, akibat tanaman cokelat bin kakao itu kita punya kosa kata, yang nyaris tunggal, untuk peyebutan sebuah warna dalam bahasa sehari-hari — bukan dalam bahasa desainer dan industri.